DESIGN ANYAMAN TEKSTIL
Pengetahuan design anyaman tekstil meliputi 2 bidang :
- Struktural design : dilaksanakan pada waktu pembuatan kain ( kain tenun / kain rajut )
- Surface design : dilaksanakan setelah pembuatan kain selesai, yaitu pada saat penyempurnaan kain.
Mempelajari tekstil design berarti mempelajari pembuatan tekstil dengan alat-alat, tahu sifat bahan baku, karakter, bentuk warna dll. Untuk mencapai sasaran diperlukan penguasaan pengetahuan mengenai :
- Peralatan yang diperlukan : mesin tenun, mesin rajut, mesin penyempurnaan, dll.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat dan mutu kain : sifat, berat, kekuatan kain, daya serap, dll.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi keindahan kain : kilau, motif, design, warna, jenis anyaman, dll.
- Faktor yang memudahkan pembuatan tekstil : ukuran, lebar, berat, dll.
Klasifikasi Tekstil
Ditinjau dari cara pembuatannya dan asal bahan, tekstil diklasifikasikan dalam golongan-golongan sbb :
- Kain ini dibuat dengan bermacam cara :
- Metode anyaman (interlacing) yaitu proses variasi dalam pertenunan (weaving ) antara benang lusi dan benang pakan. Hasilnya kain tenun (woven fabric ).
- Dengan metode jeratan ( interloping ). Yaitu proses perajutan (knitting ). Suatu proses pembuatan jeratan-jeratan (loops) benang dengan alat yang terdiri dari jarum-jarum berkait/ berlidah. Hasilnya ialah kain rajut, bersifat elastis dan porous.
- Dengan metode jalinan (intertwisting ). Proses yang digunakan seperti merenda , knotting dll.
- Dengan metode braiding ( plaiting ), ialah suatu proses pembuatan pita dengan pengayaman 3 helai benang atau lebih. Hasilnya pita, tali sepatu, dll.
- Dengan metode sewing-knitting.
- Kain yang dibuat tanpa benang.
- Dengan metode pengempaan ( felting). Kain felting adalah susunan ( kontruksi ) yang langsung dari serat-serat wol tanpa melalui benang. Serat wol akan menggelembung dalam air dan saling mengait/ menjerat satu sama lain dan akan tetap dalam keadaan demikian ketika dipress. Metode fulling : kain woll tenunan dikerjakan dalam air sabun hangat/ larutan asam lemah, dan diberi tekanan serta putaran sampai ia mengerut dalam suatu ukuran yang diinginkan, sehingga lebih tebal dan kompak.
- Metode bonding. Suatu proses mengerjakan serat tekstil dengan jalan mengepres serat kedalam bentuk lapisan sehingga serat saling berpegangan satu sama lain dengan perantara adhesive/ plastic. Hasil non woven fabric. Ada 2 macam : Ada yang mengikat dengan bahan pengikat, ada yang mengikat menanbah prosestase serat thermoplastic kemudian panas dan tekanan. Lap tangan, saringan dll.
- Sprayed-fiber fabric. Dibuat dari viscose, yaitu cairan yang cepat menggumpal disemprotkan dengan tekanan udara ke suatu permukaan datar berlubang.
- Metode laminating. Beberapa lapis kain direkatkan satu sama lain dengan bahan perekat.
- Jenis kain yang dibuat tanpa menggunakan serat, benang maupun filament.
- Kain Tepa : Kain dibuat dengan menunbuk beberapa lapisan tipis sejenis pohon mulberry.
- Kertas : Kain bahan kertas untuk asesoris rumah tangga.
- Plastic-sheet dan film. Contohnya jas hujan.
Klasifikasi Kain Tenun
Kain tenun ditinjau dari segi teknis pembuatan dan nyamannya dapat digolongkan 3 jenis :
- Tenunan Tunggal : Terdiri dari satu lembar kain.
- Tenunan Rangkap : Terdiri dari 2 lembar kain, ada juga tenunan rangkap tetapi terikat menjadi satu oleh benang pengikat lusi atau pakan.
- Tenunan khusus : Handuk, brokat, kain leno, dll.
Bentuk Design dan Motif Pada Kain Tenun
- Bentuk-bentuk dalam Struktural design. Kain tenun tersusun dari anyaman benang lusi dan pakan yang letaknya membuat sudut 90o satu sama lain. Pebuatannya dibatasi oleh : susunan kain, alat/ mesin yang digunakan, bahan baku.
- Anyaman Polos (over-all). Bentuk design ini misalnya kain blacu, kain putih, sprei, dll. Pada permukaan kain tidak ada suatu pola, gambar atau motif. Kain biasanya juga untuk diprint dll.
- Design Strip. Dibagi dalam 5 golongan :
i. Design strip horizontal ( arah pakan ) : kain ribs, terjadi karena perbedaan tetal antara benang lusi dan pakan.
ii. Design Strip vertical ( arah lusi ) : kain lurik, bahan piyama dll.
iii. Design strip miring : kain keeper: bentuk strip karena anyaman
iv. Design strip teratur : masing-masing strip punya jarak/ lebar teratur.
v. Design strip tak teratur : dengan jenis benang yg berbeda, jenis anyaman yang berbeda, pola/ patern yang berbeda, tetal lusi yang berbeda.
- Design tekstil kotak. : Design kotak teratur da design kotak tidak teratur.
- Plaid design : Kombinasi antara strip dengan design kotak, mirip kain poleng.
- Zigzag design. Design strip patah-patah sehingga mirip gergaji, biasanya salah satu jenis anyaman.
- Design bayangan : terbentuk oleh salah satu jenis anyaman.
1 komentar:
Apakah pak Tedy bisa bantu beri contoh gambar untuk jenis2 anyaman diatas?
Posting Komentar